Saturday, February 2, 2013

X Factor Fenomenal

Program acara RCTIini menyedot perhatian karena berhasil menyajikan kejutan dengan menampilkan talenta baru dengan bakat yang fenomenal. Sebut saja Fatin Shidqia Lubis. Pelajar 16 tahun ini belakangan menjadi buah bibir karena penampilannya saat membawakan lagu Grenadebegitu memukau hingga menarik perhatian sang empunya lagu, Bruno Mars.

Bahkan, lantaran kagum,sang superstar pun mengunggah video Fatin saat mengikuti audisi X Factor pada 18 Januari silam ke laman resminya, www.brunomars.com. Namun,sebenarnya,bukan hanya Fatin yang memberi kejutan. Nama kontestan lain seperti Agus Hafiludin,Theresia Dina, Yohana Febrianti, Iin Nur Indah pun tak kalah memukau.

“ Sejauh ini dari audisi yang digelar bagus banget, semua pesertanya yang tanpa kita sadari kita pilih menampilkan bakat faktor X mereka dalam membawakan sebuah lagu di atas panggung.Ini sarana yang baik bagi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang muda, untuk menampilkan bakat terbaiknya,”ujar salah satu juri X Factor Bebi Romeo kemarin. Pemilik nama lengkap Virdy Megananda itu menandaskan, sebagai juri, apa lagi kali pertama terlibat di ajang demikian, dia mempunyai ekspektasi besar terhadap X Factor. Dia berharap akan hadir bintang baru dalam industri musik dari ajang ini.

“Jadi ini sebuah kebanggaan dan saya senang atas kepercayaan ini, terlebih juri lain juga merupakan musisi yang tidak bisa dilihat sebelah mata prestasi dan rekam jejak di industri Tanah Air, bahkan internasional. Hal ini membuat saya bersemangat mengeluarkan dan membagikan kemampuan terbaik kepada peserta,“ ungkapnya. Produser Eksekutif X Factor Indonesia Fabian Dharmawan bersyukur atas tingginya respons masyarakat pada awal penayangan audisi X Factor.

Dia menyebut peringkat program ini belum pernah di bawah 15 dan kini terus menanjak hingga di atas 20 pada tiga episode terakhir. X Factor di posisi ke-16 pada awal karena masyarakat menyangka tayangan ini seperti Fear Factor. “Apalagi ada beberapa peserta yang kita highlights mendapatkan respons fenomenal seperti Fatin sehingga kita nggak menyangka karena awalnya kita hanya menyajikan dan ternyata respons di masyarakat bagus,”katanya.

Produser Eksekutif Fremantle Media Ken Irawati menyampaikan apresiasinya atas sambutan luar biasa penonton. Dia pun berharap dari ajang ini bisa ditemukan bakat-bakat luar biasa yang akan dipoles para juri yang juga mempunyai kemampuan luar biasa.“Hal itu dimungkinkan terjadi di ajang X Factorini di mana para juri harus menjadi mentor, harus mampu mengarahkan dan dengan jeli melihat potensi peserta untuk menjadikan peserta seorang entertainer sejati,”jelasnya.

Fremantle, menurut Ken, menganggap Indonesia pasar potensial untuk pencarian bakat. Dia menunjuk kesuksesan produksi season 7 Indonesian Idol menemukan talenta yang bisa dipertanggungjawabkan, baik dari segi kualitas suara maupun penampilan panggungnya. Ken pun yakin negeri ini tidak akan kehabisan bakat-bakat di dunia tarik suara. Pada audisi X FactorIndonesia ini, talenta diperoleh dari hasil penjaringan di 10 kota di Tanah Air, yakni Medan, Bandung, Padang,Balikpapan,Manado, Makassar,Manado,Surabaya, Yogyakarta,dan Jakarta Pengamat musik Denny Sakrie menuturkan, orang Indonesia itu sangat musikal.

Menurut Denny, 85% orang Indonesia bisa dan amat hobi menyanyi sehingga yang dibutuhkan itu adalah pembibitan, pelatihan, pemberian edukasi (mentoring),pengarahan,serta pemberian pemahaman tentang yang namanya meniti karier di industri musik TanahAir. Sayangnya,menurut pengamat kelahiran Ambon,Maluku, 14 Juli 1963 itu, orang Indonesia selalu ingin cepat sukses meraih materi dan popularitas dari dunia hiburan sehingga kerap mengabaikan edukasi, pelatihan,dan lain-lain.

“Ajang pencarian bakat kompetisi menyanyi apa pun bentuknya menurut saya punya nilai positif, setidaknya merupakan medium untuk masyarakat kita yang ingin cari peluang dalam dunia hiburan karena setelah kompetisi selesai toh mereka harus lebih banyak lagi bertemu dengan kompetisi yang riil,“ ujarnya. Fabian Dharmawan menjelaskan, kelebihan ajang X Factor ini dibandingkan ajang lain yang sejenis seperi Indonesian Idol adalah ajang ini dipe- runtukkan bagi semua usia dan tak ada batasan untuk menampilkan bakatnya baik secara solo,duo,atau grup.

“Dibandingkan acara pencarian bakat lain yang ditayangkan di RCTIseperti Indonesian Idol, Masters Chef,atau Idola Cilik,X Factor ini berbeda formatnya karena di ajang ini semua usia bisa ikut, sedangkan di Indonesian Idol usia dibatasi. X Factor ini lebih luas cakupan usianya, tidak ada bakat yang tertinggal karena kan bakat itu selalu ada dalam diri seseorang walaupun usia sudah lewat,” ungkapnya.

X Factor juga mempunyai kelebihan karena para juri yang terlibat tidak hanya menilai penampilan peserta, tetapi mereka juga akan menjadi mentor peserta dan pemilihan juri sendiri tidak main-main serta semua aspek yang dibutuhkan untuk mencari bakatbakat peserta dimiliki oleh juri. Seperti diketahui, juri yang ditunjuk adalah Anggun, Ahmad Dhani, Bebi Romeo, dan Rossa.

“Para juri yang terlibat dalam X Factor ini memiliki kemampuan mumpuni untuk menemukan bibit-bibit terbaik seperti Rossa merupakan diva Indonesia. Kita juga punya diva yang kini go international Anggun, punya seorang komposer dan pencipta lagu terbaik tanah air macam Bebi Romeo, dan punya one of the best producer Mas Ahmad Dhani.Kombinasi tersebut dalam susunan juri ini sangat menentukan sekali,”jelasnya.

Dengan komposisi juri yang terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda satu sama lain, diharapkan X Factor bisa menemukan bakat yang bervariasi. Sejauh ini, peserta yang lolos audisi menunjukkan karakter bervariasi,baik dari segi suara, genre musik maupun aksi panggung.“Inilah kekuatan utama ajang X Factor,” tandasnya. Selain usia dan juri, ada keunikan lain X Factordibandingkan ajang sejenis,yakni tahapan untuk menjadi jawara X Factor ini setelah audisi selesai.

Seperti kemarin Jumat (25/1) merupakan tahapan boot camp, yaitu dari 119 kontestan yang masuk tahap ini kemudian diperas tinggal 74 kontestan yang lolos untuk audisi berikutnya. Dalam tantangan berikutnya tersebut, para juri memberikan tantangan baru bagi para kontestan untuk dance. Fabian menjelaskan, pada fase boot camp ini peserta dibagi dalam kelompok Boys dan Girls.Kelompok ini masih dibagi lagi dalam kategori 24 tahun ke bawah dan 24 tahun ke atas. Pada tahap ini kemampuan tiap peserta dalam melakukan harmonisasi dengan sesama anggota grup menjadi tantangan.

Mereka ditantang menyanyikan lagu yang sudah ditentukan. Setelah melalui tahap boot camp ini,menurut Fabian,akan ada tahap judges home visit (JHV), yaitu kontestan dibawa ke rumah, tempat peristirahatan ataupun rumah salah satu juri untuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan mentor. “Ini surprise buat peserta di mana saat mereka dibawa belum tahu itu tempat atau vilanya siapa dan bertemu dengan juri yang kelak akan menjadi mentornya,“ sambungnya. Selepas JHV, peserta melaju ke babak show case dan gala X Factor atau babak spektakuler dalam ajang Indonesian Idol.

Dalam babak ini, 12 peserta akan saling menampilkan kemampuan terbaik di atas panggung demi memikat juri dan tidak pulang lebih awal karena tereliminasi. “Ke-12 peserta dan format yang sama dengan Indonesian Idol tidak ada hubungannya satu sama lain dan saya tidak bisa katakan akan ada hak veto atau tidak karena hak veto dipakai kalau diperlukan dan kita berharap tidak usah menggunakan hak veto karena penonton yang melihat ini menganggap sebuah drama,padahal kita ingin menampilkan hal dramatis dalam X Factor ini,“ tegasnya.

Menurut Fabian, berbeda antara drama dan dramatis karena X Factor itu mempunyai efek dramatis dilihat dari kemampuan vokal peserta, penjurian, serta kehebatan di balik kontestan itu,dramatis karena melihat bakatnya bukan hal lain. Lain halnya kalau drama, yaitu dalam hal ini dilihat latar belakang peserta semisal kalangan menengah ke bawah ataupun peserta mengidap penyakit sehingga diberi hak veto. ● thomasmanggalla

Sumber: seputar-indonesia.com

 

No comments:

Post a Comment